Menantu Pahlawan Negara

Bab 215



Bab 215 Kontak Intim Pertama Kali

Karlos dan beberapa orang lainnya langsung terjatuh lemas ke lantai.

Sama seperti Aripin dan dua orang lainnya yang bekerja di lokasi konstruksi sebelumnya, dulu mereka semua adalah orang kepercayaan

Yanto.

Karena Yanto kurang berkemampuan dalam mengelola perusahaan dan tidak bisa mengawasi gerak-gerik mereka, maka mereka saling

bekerja sama untuk menggelapkan uang perusahaan.

“Bu Luna, kami bersalah, tolong jangan tangkap kami. Bagaimanapun juga, kami adalah karyawan lama Grup Agung Makmur. Kami semua

pernah memberi kontribusi pada perusahaan ini!”

Karlos dan beberapa orang lainnya memeluk kaki anggota kepolisian dengan kuat, lalu mengalihkan pandangan ke arah Luna dan

memohon belas kasihan wanita itu.

“Hah, kalian baru menyadari kesalahan kalian sekarang? Semuanya sudah terlambat.”

Begitu Ardika melambaikan tangannya, beberapa orang itu langsung dibawa pergi.

Karena beberapa pemimpin mereka sudah ditangkap, karyawan-karyawan biasa yang ikut datang bersama mereka untuk membuat keributan langsung kehilangan pendukung. Tanpa banyak bicara, mereka segera pergi meninggalkan Grup Agung Makmur.

Melihat ekspresi panik beberapa di antara mereka, seharusnya mereka juga terlibat dalam penggelapan uang perusahaan.

Namun, Ardika tidak berencana menangkap mereka. Bagaimana mungkin dia bisa menangkap mereka semua?

Lagi pula, tidak semua orang bisa dituntut dan dijatuhi hukuman.

Dengan menangkap pemimpin mereka untuk menggertak mereka saja sudah lebih dari cukup.

Ardika mengalihkan pandangannya ke arah Tuan Besar Basagita dan berkata, “Tuan Besar, sekarang istriku sudah bisa tetap menjadi

manajer umum perusahaan ini, ‘kan?”

*Ardika, aku benar-benar ingin membunuhmu!” kata Tuan Besar Basagita dengan gigi terkatup sambil memelototi Ardika. Kemudian, dia langsung pergi meninggalkan gedung itu.

Semua karyawan yang tetap bertahan di Grup Agung Makmur hanya menerima Luna seorang sebagai manajer umum mereka, sedangkan Karlos dan yang lainnya sudah ditangkap. Dia benar-benar tidak punya cara untuk menghadapi Luna lagi.

Selain membiarkan Luna tetap menjadi manajer umum, apa mungkin dia bisa membiarkan cucunya itu membawa pergi semua karyawan perusahaan dan membangun perusahaan baru? Tentu saja tidak mungkin.

“Ardika, cepat atau lambat kamu akan menerima balasannya!”

Setelah melontarkan sepatah dua patah kata makian terhadap Ardika, anggota Keluarga Basagita lainnya meninggalkan gedung

perusahaan dengan kesal.

Berani sekali pecundang itu mengandalkan kekuatan orang lain dan mempermalukan mereka di depan umum.

Kalau ada kesempatan, mereka pasti akan membalasnya berkali-kali lipat!

Tentu saja Ardika tidak akan memedulikan amarah orang-orang tidak berguna itu. Dia mengalihkan pandangannya ke arah para pelamar kerja dan berkata, “Ini adalah penjelasan yang dijanjikan oleh Bu Luna selaku manajer umum Grup Agung Makmur kepada kalian semua. Dia mampu menjamin setiap di antara kalian yang bergabung dengan Grup Agung Makmur menjalani kehidupan yang baik..

“Tapi, tentu saja dia juga mampu membuat parasit yang menggerogoti Grup Agung Makmur membayar harga yang mahal!”

Kata-kata ini, ditambah lagi dengan kejadian yang baru saja terjadi sangat menggemparkan.

Walaupun para pelamar kerja itu belum resmi menjadi karyawan Grup Agung Makmur, mereka sudah merasakan wibawa Luna selaku manajer umum perusahaan dalam lubuk hati mereka.

Mulai hari ini, Grup Agung Makmur benar-benar di bawah kendali Luna seorang.

Walaupun Luna tidak pernah berpikiran seperti itu, tetapi sebagai seorang suami, Ardika berinisiatif memikirkan dan mempersiapkan

segala sesuatu dengan matang untuknya.

+15 BONUS

Setelah kembali ke ruang kerjanya, Luna menatap Ardika dengan tatapan heran dan berkata, “Ardika, sebenarnya kamu menyembunyikan berapa banyak hal dariku? Aku masih belum sempat menyelidiki masalah Karlos dan yang lainnya, tapi kamu sudah menyelidikinya dengan jelas, bahkan lapor polisi.”

Semua karyawan perusahaan mengira dia yang merencanakan hal ini.

Namun, dia sama sekali tidak tahu apa-apa. Ardika yang telah membantunya menangani masalah ini.

Sebelumnya, dia juga tidak tahu bahwa Ardika meminta bantuan dari Grup Sentosa Jaya.

Ardika meraih tangan Luna dan berkata, “Sayang, aku memang menyembunyikan banyak hal darimu. Tapi, hanya satu hal yang perlu kamu tahu. Aku melakukan semua ini demi kebaikanmu. Kamu hanya perlu mengelola perusahaan dengan tenang. Mengenai urusan lainnya,

biarkan aku yang mengurusnya.”

Sebelumnya, dia sudah merencanakan hal ini dengan matang. Dia memanfaatkan kebodohan anggota Keluarga Basagita yang berinisiatif menunjuk Luna sebagai manajer umum untuk membantu istrinya memegang kendali penuh atas Grup Agung Makmur.

Tentu saja dia sudah melakukan persiapan dengan matang.

“Terima kasih, Sayang.”

Saking terharunya, Luna berinisiatif memeluk Ardika dan melingkarkan lengannya di pinggang pria itu.Belongs to © n0velDrama.Org.

Selama Ardika berada di sisinya, dia merasa sangat tenang dan nyaman.

“Sayang, kalau aku nggak salah ingat, ini adalah pertama kalinya kamu memanggilku dengan panggilan sayang, ‘kan? Ini benar-benar suatu pencapaian baru untukku!”

Ardika sangat terharu.

Panggilan sayang ini menandakan bahwa akhirnya Luna sudah mengakui dirinya sebagai suami.

“Kalau begitu, kelak aku tetap memanggilmu Ardika!”

Luna tersipu. Dengan agak kesal, dia mengulurkan lengannya dan berniat untuk mendorong pria itu menjauh darinya. Namun, Ardika malah memeluk pinggang rampingnya dengan sangat erat dan tidak bisa dilepas.

Luna hanya sekadar meronta beberapa kali, lalu membiarkan suaminya memeluknya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.