Menantu Pahlawan Negara

Bab 211



Bab 211 Si Pembuat Onar

Karlos tidak lain adalah petinggi perusahaan yang memimpin para karyawan untuk mengundurkan diri.

Sementara itu, orang-orang yang mengikutinya dari belakang adalah para petinggi dan karyawan perusahaan yang sudah mengundurkan diri.

Setelah mendengar Grup Agung Makmur bukan hanya sudah melewati krisis, tetapi juga sudah memperoleh dana investasi sebesar lebih dari empat triliun, orang-orang ini menyesal karena sudah mengundurkan diri.

Grup Agung Makmur pasti akan berkembang pesat, para karyawan perusahaan ini juga akan menjalani kehidupan yang baik dan menikmati keuntungan.

Jadi, begitu mendengar Grup Agung Makmur sedang merekrut karyawan baru, mereka bergegas ke sini.

Namun, orang-orang yang datang melamar kerja benar-benar sangat banyak.

Para karyawan biasa yang sebelumnya mengundurkan diri dan kembali pada saat seperti ini sudah mulai panik. Mereka khawatir orang- orang yang datang melamar kerja ini akan merebut kesempatan mereka.

Karena itulah, mereka meminta Karlos dan beberapa petinggi lainnya saling bekerja sama mencari cara untuk mengusir orang-orang ini dari perusahaan.

Karlos dan beberapa petinggi perusahaan juga merupakan orang yang cerdas.

Sebagai orang yang sudah berkhianat pada perusahaan, mereka tahu kalau ingin kembali ke Grup Agung Makmur bukanlah suatu hal yang mudah.

Kalau mereka bekerja sama dengan karyawan-karyawan yang sebelumnya sudah mengundurkan diri, mereka baru memiliki kesempatan untuk berkompromi dengan Luna.

Karena itulah, Karlos memanfaatkan identitas dirinya sebelumnya agar bisa memotong barisan.

“Ah, ternyata dia adalah Kepala Departemen Personalia Grup Agung Makmur. Kalau kita ingin masuk ke Grup Agung Makmur, kita harus lolos dalam penilaiannya terlebih dahulu. Kita nggak bisa menyinggungnya.”

Setelah mendengar ucapan Karlos, orang-orang yang datang untuk melamar kerja segera membuka jalan untuknya.

Karlos memimpin karyawan-karyawan yang sebelumnya sudah mengundurkan diri, melenggang masuk ke dalam.

Orang-orang yang datang untuk melamar kerja melihat dengan jelas bahwa Kepala Departemen Personalia membawa sekelompok orang memotong barisan mereka.

Dalam sekejap, amarah orang-orang itu langsung meledak.

Sementara itu, para karyawan lama yang berjalan mengikuti Karlos dari belakang melontarkan ejekan kepada mereka.

“Kami adalah karyawan lama Grup Agung Makmur, jadi kami pasti diterima oleh perusahaan. Kalian jangan harap bisa bekerja di sini lagi. Cepat pergi sana!”

“Ya, benar. Hubungan kami dengan Pak Karlos sangat baik, jadi kalian pasti nggak akan mendapat kesempatan bekerja di sini. Cepat pergi dari sini!”Exclusive content from NôvelDrama.Org.

Walaupun amarah dalam hati orang-orang yang datang melamar kerja itu bergejolak, tetapi mereka tidak berani mengucapkan sepatah kata pun. Dalam sekejap, kesan baik mereka terhadap Grup Agung Makmur menurun drastis.

Melihat Kepala Departemen Personalia perusahaan ini memotong barisan secara terang-terangan saja, mereka sudah bisa membayangkan lingkungan kerja Grup Agung Makmur,

“Aku nggak menyangka keadaan internal Grup Agung Makmur begitu kacau. Kalau nggak bisa bekerja di sini, ya nggak masalah!”

“Ya, benar. Dengan mengandalkan kemampuan kita, di mana pun kita bekerja, kita pasti bisa mendapat gaji tinggi. Aku benar-benar nggak tahan mendapat perlakuan seperti ini!”

“Memang kenapa kalau Grup Agung Makmur baru mendapat dana investasi sebesar lebih dari empat triliun, cepat atau lambat perusahaan ini juga akan hancur!”

+15 BONUS

Selesai mengutarakan ketidakpuasan mereka pada Grup Agung Makmur, beberapa orang yang tadinya datang untuk melamar kerja itu langsung berbalik dan pergi.

Melihat pemandangan itu, Karlos dan karyawan-karyawan lama yang sebelumnya sudah mengundurkan diri tampak sangat bangga.

Mereka memang sengaja melakukan hal itu.

Kalau mereka tidak membuat para pesaing mereka kesal dan pergi dari sini, mereka tidak akan mendapat kesempatan untuk kembali bekerja di Grup Agung Makmur.

Adapun mengenai bagaimana citra Grup Agung Makmur di mata para investor ke depannya, mereka sama sekali tidak peduli.

Mereka hanya tahu sekarang Grup Agung Makmur bisa memberi mereka keuntungan, jadi mereka semua ingin kembali bekerja di sini.

Kalau suatu hari nanti Grup Agung Makmur mengalami krisis lagi, mereka akan mengundurkan diri dan pergi dari perusahaan ini.

Lagi pula, sebelumnya mereka sudah melakukan hal seperti itu sekali.

“Bu Luna, Karlos dan beberapa petinggi perusahaan lainnya membawa sekelompok karyawan lama yang sudah mengundurkan diri ke sini. Selain itu, mereka juga terang-terangan memotong barisan, sampai-sampai membuat orang-orang yang tadinya datang untuk melamar kerja pergi karena kesal….”

Di lantai atas, Vania, asisten Luna buru-buru mengetuk pintu ruangan Luna.

Setelah mendengar apa yang telah dilakukan oleh Karlos dan yang lainnya, saking kesalnya Luna langsung bangkit dari tempat duduknya dan memukul meja dengan keras.

“Benar-benar nggak tahu malu! Mereka anggap Grup Agung Makmur apa?! Mereka menganggap perusahaan ini sebagai tempat yang bisa mereka kunjungi dan tinggalkan sesuka hati mereka?!”

Dia sudah mentransfer semua gaji dan bonus Karlos dan karyawan-karyawan lainnya.

Selain itu, dia juga tidak berencana untuk mencari perhitungan pada mereka karena sudah mencampakkan Grup Agung Makmur saat krisis. Dia hanya berharap mereka bisa mengakhiri hubungan kerja dengan menyenangkan.

Namun, tidak disangka orang-orang ini malah datang membuat onar.

Setelah mendengar laporan asistennya, dia bergegas turun ke bawah.

Begitu dia turun ke bawah, banyak pelamar kerja yang sedang berjalan keluar. Setelah mendengar keluhan kesal para pelamar kerja itu, amarahnya makin memuncak.

Namun, dia segera meredakan amarahnya.

Marah tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Hal yang paling penting sekarang adalah mencari solusi untuk menyelesaikan masalah. Luna berteriak dengan suara keras, “Bagi para pelamar yang ingin bekerja di Grup Agung Makmur, tolong tunggu sebentar, jangan terburu- buru pergi. Aku adalah Luna, manajer umum Grup Agung Makmur. Aku harap kalian percaya pada Grup Agung Makmur. Grup Agung Makmur nggak seperti yang kalian bayangkan!”


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.