Bab 2332
Bab 2332
Bab 2332 Babak Akhir Part 1
Wezo bergegas membawa anak buahnya datang untuk membantu, dengan terburu–buru dan berhati– hati, takut menyinggung ketiga anak itu..
Ketiga anak kecil itu sangat lucu dan lembut, sampai–sampai ia takut tangannya akan patah kalau ia menggenggamnya…..
Lorenzo mengamati ketiga anak kecil yang lucu itu, ada sebuah perasaan yang sulit diutarakan di dalam hatinya.
Dia memang pernah menantikan, dirinya suatu saat akan memiliki anak, tapi dia tidak pernah menyangka, hari ini akan datang begitu saja secara tiba–tiba….
Tanpa tanda apa pun.
Secara tiba–tiba, tiga anak kecil jatuh dari langit, datang ke dalam dunianya, secara tak terduga, dia sudah menjadi ayah.
Pikiran Lorenzo sangat linglung, dia menatap ketiga anak kecil itu, tiba–tiba ia merasa kelemahannya bertambah….
Perasaan hubungan darah yang lebih kental dari air itu menyebar di dalam hatinya secara samar, tapi lebih banyak rasa amarah di dalamnya!!!!
Dewi melahirkan tiga anak untuknya, tapi dia tidak mengetahuinya???
“Jasper!!!!” Lorenzo berteriak marah.
“Ya, Tuan.” Jasper buru–buru menyerahkan ketiga anak itu pada staf wanita, kemudian bergegas lari ke hadapan Lorenzo.
“Kamu sudah tahu dari awal, ‘kan?” Lorenzo menatap matanya.
“Aku ….” Jasper yang dihadapkan dengan pertanyaannya, tanpa sadar mengedipkan mata, merasa sangat bingung.
“Bagus sekali.” Lorenzo menemukan jawaban dari tatapan Jasper yang menghindarinya, kemudian dia menatap Jeff, “Bagaimana denganmu?”
“Aku ….” Jeff buru–buru menunduk, tidak berani menghembuskan napas.
Ekspresi Lorenzo terlihat semakin buruk, ia berkata sambil menggertakkan gigi, “Ternyata kalian semua sudah tahu, malah menutupinya dariku, berani sekali!!!!”
“Tuan, tenanglah.”
Jasper segera berlutut dengan satu kaki, ia membuka mulutnya, namun tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya.
Apa pun yang dia ucapkan sekarang, semuanya hanya akan terdengar seperti kebohongan. Content © NôvelDrama.Org 2024.
“Aku bersalah.” Jasper mengakui kesalahannya, “Akulah yang meminta Jeff untuk merahasiakannya, karena ….”
“Buk!” Belum selesai Jasper berbicara, dia sudah ditendang oleh Lorenzo.
Jasper terbentur meja rapat, lalu terjatuh ke lantai, dan menabrak rak buku, ia mencengkeram
segar dadanya yang berdenyut kesakitan, mulutnya mengeluarkan darah
“Hua….”
Ketiga anak kecil itu begitu terkejut hingga menangis, wajah kecilnya memerah, mata besarnya yang berlinang dipenuhi ketakutan.
Lorenzo awalnya masih ingin marah, tapi melihat anak–anaknya yang seperti itu, diat menenangkan diri, lalu memerintah, “Jaga anak–anak dengan baik!”
Kemudian, dia berbalik dan pergi, lalu berjalan sambil menghubungi Dewi dengan emosi….
Teleponnya tersambung, tapi tidak ada yang mengangkatnya.
Lorenzo emosi, ia pun kembali ke kantor, menendang meja kerja hingga terbalik, dokumen di atas meja berceceran ke lantai, sebuah pena perekam suara terjatuh, di atasnya terdapat dua kata “Wanita Sialan“!!!
Lorenzo memungut pena tersebut, lalu memutar satu–satunya rekaman di dalamnya, muncul suara yang familier.
“Aku Dewi, bersumpah demi Tuhan, suatu saat akan membalas kebaikan bajingan yang telah menyelamatkan hidupku, kalau tidak dapat membalasnya, aku akan menyerahkan tubuhku, kalau aku tidak menepati janji, aku akan di sambar petir, mati dengan mengenaskan!!!!”
Mendengar suara yang familier ini, membuatnya teringat dengan berbagai masa lalunya saat bersama dengan Dewi, perasaan hati Lorenzo semakin kacau dan sulit diutarakan, dia segera mengirimkan rekamannya itu pada Dewi….
Kenangannya terulang dari sana, waktu pun berlalu, setengah tahun kemudian….
Dalam setengah tahun ini, Lorenzo mengalami berbagai cobaan, Dewi sekali lagi menolongnya di saat kritisnya, membantunya melewati kesulitan, juga tanpa sengaja menyelamatkan saudara ipar Lorenzo, Daniel Wallance.
Tetapi setelah semuanya selesai, Dewi melarikan diri lagi, karena dia tidak ingin melewati hidup. yang penuh dengan kekhawatiran dan tipu daya itu lagi.
Untungnya, di tengah perselisihan ini, karena hubungan antara Tracy dan keenam anak, Lorenzo dan Daniel secara ajaib berubah dari musuh menjadi teman.
Kedua keluarga yang telah berjuang selama puluhan tahun ini, mulai maju bersama, memimpin
dunia bisnis, tidak ada lagi seorang pun yang berani mengganggunya.