Bab 304
Bab 304 Wulan Bertunangan
Menyerahkan pemasaran Kompleks Prime Melati adalah kesepakatan bersama antara Yanto dengan Keluarga Buana.
Keluarga Buana setuju untuk membantu mereka menyingkirkan Luna, sedangkan mereka bersedia untuk menyerahkan pemasaran Kompleks Prime Melati kepada Keluarga Buana.
Tentu saja Yanto sangat menyetujul rencana ini.
Tidak lama lagi, David akan menjadi menantunya. Kebetulan dia bisa memanfaatkan bisnis ini untuk menjalin hubungan yang lebih dalam lagi dengan Keluarga Buana.
Kelak, dengan adanya dukungan dari keluarga kaya kelas satu seperti Keluarga Buana, kelak kedudukan mereka sekeluarga di Keluarga Basagita akan menjadi makin kokoh.
Saat itu tiba, Tuan Besar Basagita juga harus berpikir berkali–kali sebelum mencopot jabatannya.
“Nggak bisa. Kalau Kompleks Prime Melati benar–benar nggak bisa dipasarkan sekarang, kita tunggu saja setelah situasi menjadi tenang baru kita jadwalkan lagi pemasarannya.”
Namun, Tuan Besar Basagita tidak menyetujui saran putranya begitu saja.
Walaupun dia sangat mengkhawatirkan pemasaran Kompleks Prime Melati, tetapi dia masih bisa berpikir secara logika.
Dia tidak mungkin menyerahkan proyek penting Grup Agung Makmur kepada Keluarga Buana.
*Kakek, di saat seperti ini, kita malah nggak boleh menunda jadwal pemasaran. Kalau nggak, pihak luar akan beranggapan benar–benar terjadi masalah besar pada Grup Agung Makmur. Mereka pasti
nggak akan membeli Kompleks Prime Melati lagi!”
Mendengar kakeknya tidak menyetujui saran ayahnya, Wisnu segera membujuk kakeknya.
Wulan juga berkata, “Kakek, nggak lama lagi aku akan bertunangan dengan David. Apa Kakek masih nggak bisa memercayai Keluarga Buana? Kali ini karakter asli Luna bisa terbongkar juga berkat bantuan Keluarga. Buana.”
Kemudian, dia menceritakan kepada kakeknya mengenai Keluarga Buana yang telah membantu mereka mencari keberadaan Rita.
Setelah mendengar cerita cucunya. Tuan Besar Basagita baru tahu Keluarga Buana sudah memberi kontribusi besar dalam kasus ini.
Namun, dia masih merasa sedikit ragu.
*Kakek, aku bisa memahami keraguan Kakek. Tapi, Keluarga Buana benar–benar nggak bermaksud lain. Kami hanya ingin melihat Keluarga Basagita berkembang makin baik. Dengan begitu, aku dan Wulan juga bisa lebih bahagia.”
Saat ini, David berkata dengan memasang ekspresi sungguh–sungguh, “Kakekku juga mengatakan aku bisa
segera bertunangan dengan Wulan, mengumumkan keterikatan hubungan antara Keluarga Basagita dengan Keluarga Buana. Dengan begitu, apa Kakek masih perlu mengkhawatirkan keluarga kami punya maksud terselubung? Bagi sebuah keluarga, hal yang terpenting adalah reputasi. Kalau reputasi sudah hancur, uang dan harta sebanyak apa pun juga nggak akan bisa bertahan lama.”
Ucapan David benar.
Bagi sebuah keluarga yang ingin terus berkembang, hal yang terpenting adalah reputasi.
Sebuah keluarga harus bisa dipercaya.
Kalau tidak, mereka akan dipandang rendah oleh orang lain.
Keluarga Buana tidak akan sanggup membayar harga sebesar itu.
Pada akhimya, hati Tuan Besar Basagita tergerak. Dia menganggukkan kepalanya dan berkata, “Oke, kalau begitu, Kompleks Prime Melati aku serahkan pada Grup Buana untuk dijamin dan dipasarkan. Tapi, acara pertunangan harus diselenggarakan secepatnya.”
David sangat senang, dia berkata, “Kakek, besok sore kompleks akan dipasarkan, maka besok pagi aku akan menyelenggarakan acara pertunangan dengan Wulan. Acara pertunangan ini pasti akan menggemparkan seluruh Kota Banyuli! Kakek tenang saja!”
Selesai berbicara, David menelepon Brian, kakeknya.
Pihak Keluarga Buana segera melakukan persiapan, mereka langsung mengeluarkan dua miliar untuk menyewa seluruh Hotel Blazar.
Selain itu, mereka juga mengundang tokoh–tokoh terkemuka di Kota Banyuli.
“Kakek lihat sendiri, ‘kan? Keluarga Buana benar–benar tulus. Hanya acara pertunangan saja, mereka menyelenggarakannya sebesar ini.
Wulan benar–benar sangat bahagia.
Dia sedang membayangkan hari pernikahannya dengan David..
Wisnu juga sangat bahagia. “Haha, Luna masuk penjara, adikku bertunangan. Kalau membayangkan seperti ini, jauh lebih membahagiakan lagi!”
Melihat Keluarga Buana menyelenggarakan acara pertunangan akbar untuk cucunya, akhirnya Tuan Besar Basagita menghela napas lega. Belonging © NôvelDram/a.Org.
Adapun mengenal bagaimana kondisi cucunya yang satu lagi, dia sama sekali tidak peduli.
Kalau dibandingkan dengan mereka yang sedang berbahagia, saat ini Vila Cakrawala dipenuhi dengan isak tangis.
Setelah mendengar berita penangkapan putrinya, Desi terus menangis tanpa henti.
“Kak Ardika, cepat pikirkan cara untuk menyelamatkan Kak Luna!”
Sambil menangis, Handoko menarik–narik lengan Ardika, seolah–olah kakak iparnya itu adalah satu– satunya harapannya.
Mendengar ucapan putranya, sambil menangis, Desi berkata dengan marah, “Apa gunanya kamu meminta bantuan pecundang itu? Kalau dia benar–benar hebat, Luna nggak akan ditangkap!”
GET IT-