Bab 222
Bab 222 Raja Preman
“Apa kamu benar–benar bisa membawa putra kami pulang?” tanya Darius dan Susi sambil menatap Ardika dengan tatapan curiga. 1
Dalam lubuk hati mereka, mereka benar–benar menganggap remeh menantu kawin masuk Keluarga Basagita ini.
Bahkan, biarpun Viktor tidak memiliki latar belakang pendidikan yang bagus dan tidak memiliki pekerjaan, putra mereka juga tidak akan menjadi menantu kawin masuk keluarga mana pun.
Ardika tidak menanggapi mereka berdua.
Sebenarnya, karena mendengar Viktor ditahan beserta dengan mobil Luna, dia berniat untuk membawa mobil Luna pulang, jadi sekalian saja membawa Viktor pulang.
Kalau tidak, dia juga tidak akan memedulikan hidup dan mati Viktor.
Luna juga menggelengkan kepalanya dan berkata, “Ardika, jangan sembarangan. Tempat perjudian bukan tempat biasa. Mereka pasti sudah memelihara banyak petarung. Tempat itu terlalu berbahaya, aku nggak tenang kamu pergi ke sana.”
Dia tetap mengeluarkan ponselnya, bersikeras ingin menelepon Tina.
Begitu mendengar ucapan istrinya, kehangatan langsung menyelimuti hati Ardika. Dia berkata, “Sayang, jangan khawatir. Aku pergi ke sana untuk berbicara secara baik–baik kepada bos tempat perjudian itu. Mungkin saja aku bisa membantumu membawa pulang mobilmu. Kalau kami gagal mencapai kesepakatan bersama, baru kita bicarakan lagi.”
Luna menatap suaminya. Setelah ragu sejenak, akhirnya dia berkata, “Kalau begitu, oke. Tapi, ingat, kamu jangan bertindak gegabah, ya. Kalau kalian nggak bisa mencapai kesepakatan bersama, kamu pulang saja.”
Ardika menganggukkan kepalanya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Darius dan Susi. “Bawa aku ke tempatnya.”
Melihat Ardika sudah keluar bersama Darius dan Susi, ekspresi cemas terlihat di wajah Luna.
“Luna, ada apa kamu meneleponku selarut ini? Halo? Kenapa kamu nggak berbicara?”
Saat ini, terdengar suara mengantuk Tina dari ujung telepon.
Luna baru teringat dia sudah menghubungi nomor sahabatnya.
Begitu mendengar suara sahabatnya, Luna langsung memberi tahu Tina tentang Viktor ditahan di tempat perjudian, Ardika sudah pergi untuk menyelamatkannya, serta meminta pinjaman sebesar empat miliar dari Tina. 1)
Kalau Ardika dan pemilik tempat perjudian itu tidak gagal mencapai kesepakatan bersama, dia bisa membawa uang pinjaman ini untuk menyelamatkan Viktor.
Tina juga tahu Keluarga Lasman adalah parasit.
Di ujung telepon, nada bicara Tina penuh dengan kekesalan. Seharusnya Luna sekeluarga tidak menanjakan keluarga itu!
Namun, dia juga tahu keluarga sahabatnya ini benar–benar tidak berdaya, karena Desi sudah berutang nyawa pada Keluarga Lasman.
“Uang bukan masalah utama. Luna, coba kamu beri tahu aku nama tempat perjudian itu. Aku akan mencoba mencari tahu terlebih dahulu untuk melihat apakah aku bisa meminta bos tempat perjudian itu untuk melepaskan Viktor secara langsung atau nggak.”
Bagi Tina, hal seperti ini hanyalah hal sepele.
Setelah mengingat–ingat sejenak, Luna berkata, “Aku nggak sempat menanyakan nama tempat perjudian itu. Tapi, sebelumnya aku dengar orang tua Viktor menyebut nama Bos Alvaro.”
“Bos Alvaro? Oke, beri aku waktu dua menit. Aku akan segera memberimu kabar.” RêAd lat𝙚St chapters at Novel(D)ra/ma.Org Only
Setelah memutuskan sambungan telepon, Tina langsung meminta orang untuk mencari tahu.
Tidak lama kemudian, dia menelepon Luna.
“Luna, aku sudah mendapat informasinya. Hanya ada satu orang yang bermarga Hartanto yang membuka tempat perjudian di Kota Banyuli. Nama orang ini adalah Alvaro Hartanto. Dia adalah keponakan seorang mantan raja preman, Billy Hartanto. Berani sekali Ardika
+15 BONUS
pergi untuk memintanya melepas tawanannya begitu saja. Benar–benar nggak tahu diri!”
Mendengar nada bicara Tina sangat serius, Luna merasa sangat gugup.
*Siapa Billy ini? Apa dia lebih hebat dibandingkan Jinto dan Romi?”
Kepala preman yang dia kenal hanya Jinto dan Romi.
“Si Gigi Emas dan Romi?”
Tina berkata dengan nada meremehkan, “Hah, jangan lihat belakangan ini mereka sangat hebat, seolah–olah dunia preman Kota Banyuli hanya dikuasai oleh mereka berdua. Mereka sama sekali bukan apa–apa di hadapan Billy yang merupakan penguasa dunia preman generasi sebelumnya!”
Walaupun Jinto dan Romi terlihat sangat hebat, sesungguhnya mereka tidak lebih hanya dua orang kepala preman biasa.
Berbeda dengan mereka, Billy benar–benar seorang tokoh hebat yang satu generasi dengan Alden, ayah angkatnya.
Sama seperti Aliansi Lautan Berlian yang sudah mengubah haluan dan berubah menjadi Grup Lautan Berlian, sebenarnya Billy juga melakukan hal yang sama. Dia bukan mundur dari dunia preman, melainkan menggunakan cara yang lebih misterius untuk menguasai dunia preman Kota Banyuli.
Kalau dibandingkan dengan Jinto dan Romi yang merupakan preman besar dengan merebut wilayah kekuasaan, generasi tua seperti Alden dan Billy jauh lebih hebat dan misterius.
Karena itulah, mereka juga disebut sebagai raja preman!
SURPERISE GIFT: 3000 bonus free for you,activity time is limited!
GET IT