Menantu Pahlawan Negara

Bab 209



Bab 209 Gigi Diganti Gigi

+15 BONUS

Kepala tiga keluarga besar itu tertawa cukup lama, mereka seolah merasakan masa depan yang cerah sedang menanti mereka.

Saat ini, Jesper melambaikan tangannya untuk memanggil putra bungsunya, Revaldo Hamdani.

“Nak, sekarang kamu menjadi direktur Grup Kejora. Karena Diego dan Helmi, dua pecundang itu sudah masuk penjara, sudah sewajarnya Keluarga Hamdani mengambil alih Grup Kejora.”

Revaldo sangat senang.

Dulu, di Keluarga Hamdani, Renaldi, kakaknya selalu lebih unggul darinya.

Sekarang kakaknya sudah koma, kelak sudah sewajarnya kendali atas Keluarga Hamdani jatuh ke tangannya.

Sekarang ayahnya memintanya untuk menjadi direktur Grup Kejora, pasti ini juga merupakan sebuah bentuk ujian untuknya.

“Ayah jangan khawatir, aku pasti akan mengelola Grup Kejora dengan baik!”

Revaldo segera meninggalkan Vila Pelarum dengan senang bersama anak buahnya.

Namun, kurang dari satu jam kemudian, dia kembali ke rumah dengan sedih.

“Ayah, gawat! Grup Kejora sudah direbut oleh orang lain!”

Ekspresi sedih terpampang jelas di wajah Revaldo, dia tidak terlihat bersemangat seperti sebelum meninggalkan vila ini.

Amarah Jesper langsung meluap. “Siapa yang bernyali sebesar itu?! Di seluruh Kota Banyuli, siapa yang nggak tahu Grup Kejora adalah milik adik Diego? Dengan kata lain, sesungguhnya Grup Kejora adalah milik Keluarga Hamdani!”

Selesai berdiskusi dan meminum teh, Oliver dan Dion hendak pulang. Begitu mendengar pembicaraan ini, mereka berbalik kembali ke dalam.

Mereka segera menanyakan siapa yang telah merebut perusahaan tersebut.

Mereka baru saja merebut Grup Susanto Raya dari tangan Keluarga Basagita.

Siapa sangka sudah ada orang yang merebut Grup Kejora dari tangan mereka secepat ini.

Apa hal ini bagaikan gigi diganti dengan gigi?

Revaldo berkata, “Seorang pemuda bernama Raka Darma!”

Raka Darma?

Walaupun kepala tiga keluarga besar baru pertama kali mendengar nama ini, tetapi nama ini sangat familier di telinga mereka.

Oliver terlebih dahulu bereaksi. “Apa mungkin orang ini ada hubungannya dengan Delvin yang sudah mati dua tahun yang lalu?”

Delvin, Grup Bintang Darma.

Mereka mengingat dua nama ini dengan sangat jelas.

kan.

Delvin sudah mati, sedangkan Grup Bintang Darma sudah beralih kepemilikan..

Kedua hal itu ada hubungannya dengan tiga keluarga besar!

“Benar, Raka bilang dia adalah saudara Delvin!”

Begitu mendengar ucapan Revaldo, kepala tiga keluarga besar langsung mengerutkan kening mereka.

Oliver berkata dengan ekspresi bingung, “Delvin adalah anak satu-satunya, Bagaimana mungkin tiba-tiba dia bisa punya seorang saudara yang bernama Raka?”

“Nggak peduli apa hubungannya dengan Delvin yang sudah mati itu, karena dia berani merebut sesuatu dari kita, maka sama dengan cari mati!”

Dion yang bertemperamen buruk sudah mengeluarkan aura membunuh yang kuat.Contentt bel0ngs to N0ve/lDrâ/ma.O(r)g!

+15 BONUS

Jesper menatap putranya dengan tatapan tajam dan berkata dengan dingin, “Apa kamu idiot? Kenapa kamu membiarkannya merebutnya begitu saja?!”

Revaldo berkata dengan ekspresi sedih. “Ayah, begitu aku tiba di Grup Kejora, pemuda bernama Raka itu sudah berada di sana. Selain itu, Helmi juga berada di sisinya dan mengatakan dia sudah menjual Grup Kejora kepada orang itu dengan harga dua ribu!”

Tiga orang itu tahu Helmi sudah mengkhianati tiga keluarga besar.

Namun, hal yang membuat mereka terkejut adalah Raka mengandalkan relasi apa sampai-sampai bisa mengeluarkan Helmi yang sedang diinterogasi oleh Badan Keamanan Nasional.

Perlu diketahui bahwa sebelumnya mereka juga sudah mencoba untuk mengeluarkan Helmi.

Namun, jangankan menyelamatkannya, mereka saja tidak tahu harus meminta bantuan siapa.

Sepertinya jangkauan Raka ini cukup luas.

Namun, Jesper tetap berkata dengan kesal, “Biarpun Helmi mengkhianati kita, Keluarga Hamdani memegang kekuasaan penuh atas saham Grup Kejora. Bagaimana orang itu bisa membeli Grup Kejora dengan harga dua ribu?!”

Revaldo tampak ragu untuk berbicara, dia tetap terdiam saja.

“Cepat katakan!” teriak Jesper.

“Ayah, mereka menekan lenganku di atas meja dan mengatakan kalau aku nggak setuju menjual Grup Kejora, mereka akan mematahkan lenganku. Mereka memaksaku untuk memerintah wali hukum Keluarga Hamdani untuk menandatangani kontrak!”

Revaldo mengungkapkan kebenaran itu dengan gigi terkatup.

Begitu mendengar pengakuan putranya, Jesper langsung menendang Revaldo sampai terjatuh ke lantai.

“Dasar anak nggak berguna! Pergi sekarang juga!” erang Jesper dengan penuh amarah, suaranya menggema di seluruh Vila Pelarum.

Samar-samar, terdengar nada ketakutan dalam teriakan penuh amarahnya itu.

Saat ini, tiga keluarga besar sudah memahami satu hal, yaitu Raka, sosok hebat yang mampu mengeluarkan Helmi dari Badan Keamanan Nasional pasti datang ke Kota Banyuli untuk membalas dendam Delvin.

Di Grup Kejora.

Ardika sedang duduk di tempat duduk presdir.

*Pak Ardika, aku masih kurang mengerti, mengapa kamu menggunakan nama samaran Raka Darma?”

Walaupun Jesika baru saja menjadi direktur Bank Banyuli, dia tetap berdiri di hadapan Ardika dengan sopan.

Saat ini, dia melontarkan pertanyaan itu dengan agak bingung.

Ardika berkata, “Kamu nggak perlu tebak lagi. Sebenarnya alasanku menggunakan nama samaran ini sangat sederhana. Aku hanya ingin menakut-nakuti tiga keluarga besar, agar mereka hidup dalam ancaman akan menghadapi pembalasan dendam setiap saat.”

COIN BUNDLE: get more free bonus

GET IT


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.